Perwakilan Youth Task Force Anti TPPO Simpul NTT turut mengikuti Workshop Pengembangan Kode Etik dan Alur Rujukan Keamanan Holistik pada Jumat, 13/09/2024. Workshop ini digelar oleh Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (Humanis), bertempat di Hotel Kristal Kupang. Dalam kegiatan ini turut hadir sejumlah peserta dari komunitas, organisasi, maupun lembaga bantuan hukum yang ada di Kota Kupang.
Yayasan Humanis yang berafiliasi dengan Hivos, merupakan organisasi pembangunan yang bekerja dengan kelompok marginal dan masyarakat paling terdampak untuk memastikan setiap orang mendapatkan hak-hak dasarnya, membuat perubahan, dan memengaruhi kebijakan.
Kegiatan ini dibuka oleh Andra Ferdinand selaku Project Officer Humanis. Tujuan dari kegiatan workshop ini adalah untuk memperluas pemahaman dan pengetahuan para peserta di Kota Kupang mengenai konsep keamanan holistik. Selain itu, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk membangun jaringan yang lebih solid antara penyedia layanan dan komunitas, serta meningkatkan kesiapsiagaan para pendamping korban dalam menghadapi situasi darurat yang terkait dengan keamanan dan keselamatan holistik.
Selama berlangsungnya kegiatan para peserta diarahkan oleh Elen Kusuma sebagai fasilitator. Dari fasilitator para peserta mendapatkan pemaparan materi dasar Keamanan Holistik. Dalam kesempatan ini, Elen Kusuma menjelaskan tiga lingkaran perlindungan holistik, yakni perlindungan fisik, psikososial, dan keamanan digital.
Para peserta juga dibagi dalam grup diskusi untuk semakin menganalisis bagan risiko aktivisme serta mekanisme rujukan yang berlangsung di Kota Kupang. Setiap kelompok berkesempatan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada akhir sesi para peserta menentukan isu prioritas bersama dan alur rujukan keamanan holistik yang dibutuhkan.
Tiara Mandolang peserta dari Women’s March Kupang amat mengapresiasi kegiatan ini “Workshop ini sangat penting karena kita membahas langkah-langkah keamanan untuk kasus yang didampingi tetapi juga untuk komunitas pendamping, sehingga ada mitigasi risiko” ungkapnya. Tiara berharap kegiatan ini ada kelanjutannya tidak berhenti di sini, supaya ke komunitas para peserta bisa memberi sosialisasi bagi teman-teman yang lain. (Yose)