Rabu 28 Agustus 2024, Tim Central Mensen Met Een Missie (MM) sekaligus jejaring ZHTN (zero human trafficking network) Romo Agus Duka SVD, Karsiwen, Eka Munfarida dan Sr Fransiska Imakulata SSpS, menemui Mgr. PAULUS BUDI KLEDEN SVD di Istana Keuskupan Agung Ende.

Dalam pertemuan tersebut tim central menyampaikan tentang temuan dalam penelitian dan studi baseline yang dilakukan oleh MM Belanda terkait meningkatnya jumlah migran perantau dan kasus Trafficking yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pertemuan tersebut mendiskusikan tentang 4 keyakinan yang berbahaya yang berkontribusi pada tingginya kasus Trafficking di NTT antara lain:
1. Kuatnya dominasi laki-laki terhadap perempuan atau ketidakadilan gender
2. Perempuan dan anak selalu dipersalahkan ketika mereka menjadi korban kekerasan dan kekerasan seksual
3. Kerabat dekat selalu dipercaya termasuk ketika mereka mengajak untuk bekerja atau bermigrasi
4. Minimnya keterlibatan tokoh agama dalam mempromosikan ttg gender dan TPPO.
Selain mendiskusikan tentang temuan hasil riset, tim central juga menceritakan berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh mitra MM serta jaringan kerja yang tergabung dalam Zero Human Trafficking Network ( ZHTN) diantaranya berkaitan dengan upaya pencegahan, penanganan dan advokasi kebijakan baik di tingkat lokal; yang menjangkau tokoh-tokoh kunci SPT tokoh agama, tokoh adat, orang muda dan juga segala tantangan yang di jumpai dalam lapangan.
Uskup Budi memberikan tanggapan yang lebih konkrit dan mengajak Tim Central untuk menjadi salah satu mitra bagi keuskupan agung Ende dalam upaya meningkatkan kesadaran pada level akar rumput, bagi pelayan pastoral dan para imam. Ke depannya tim central akan mulai berpikir dan melakukan beberapa kegiatan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan keuskupan agung Ende. Semoga niat dan upaya-upaya yang akan dilakukan bersama dapat memberikan hasil yang baik untuk membebaskan banyak orang yang terbelenggu dalam kekerasan dan perbudakan perdagangan orang.(sr.ika dan eka)