Dalam masa Pandemi ini, rumah perlindungan perempuan dan anak JPIC SSpS, Labuan Bajo, Flores Barat mengadakan kegiatan menanam sayur dengan varian baru melalui Hidroponik untuk menumbuhkan kreativitas para korban tindak kekerasan yang mendiami Shelter tersebut. Penggunaan Hidroponik ini sudah berlangsung selama tiga bulan. Selain hasilnya yang bagus, kegiatan ini sebenarnya juga untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan pemberdayaan kepada kaum perempuan khususnya yang mengalami korban kekerasan.
Usaha ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Cukup dengan beromodal pipa paralon air selang, dan pengukuran kadar atau Ph Air, sayur Pakcoy dapat dipanen dalam kurun waktu 28 hari.
Suster Yosefina Pahlawati sebagai direktur rumah perlindungan perempuan dan anak JPIC SSpS Flores Barat mengatakan “Harga jual tiap wilayah relatif berbeda, kalau di pasaran Labuan Bajo harga jual selada hidroponik per kilogram berkisar Rp 80 ribu hingga Rp.100 ribu per kg. Sedangkan jenis sawi pakcoy Rp 35 rbu- Rp45 ribu per kilogram’. (Herlininda, Flobar)