Zero Human Trafficking Network

Connecting People, Make the Movement Visible

Peringati Hari Perdagangan Manusia Sedunia, Keluarga Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI) Adakan Diskusi Online

Facebook
Twitter
LinkedIn

Pada Sabtu (30/07/2022) Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI) mengadakan diskusi online untuk memperingati hari Anti Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Sedunia. Diskusi ini mengusung tema “Negara Mafia Perdagangan Manusia: Dengar Suara Korban”.

Ada yang berbeda dalam diskusi ini dibandingkan dengan diskusi sebelum-sebelumnya yaitu terdapat penyintas TPPO, Dortia Abanat berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menceritakan kisahnya terjerat TPPO. Dortia menceritakan bagaimana dia bekerja selama 10 bulan tanpa digaji sepeserpun dan dieksploitasi dalam bekerja hingga ia tersetrum dan kesakitan.

Kemudian terdapat tiga penanggap yaitu Suster Laurentina SDP dari Tim Relawan untuk Kemanusiaan Flores (TRUK-F), Irwan Setiawan dari Yayasan Embun Pelangi, dan Retno Dewi dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) KABAR BUMI Pusat.

Suster Laurentina sudah sering mendampingi buruh migran dan korban TPPO di NTT bahkan juga turut menjadi relawan yang mengurusi pemulangan jenazah BMI.

“Kasus TPPO di NTT semakin meningkat. Hampir setiap hari ada sekitar 100 orang yang diseberangkan ke Batam. Hal tersebut terjadi karena oknumnya memiliki jaringan yang sangat kuat,” terang Suster Laurentina.

Irwan mempertanyakan keberadaan negara dalam menanggulangi TPPO. Terdapat gugus tugas namun kerja nyatanya masih belum terlihat, terbukti dengan terus bertambahnya kasus TPPO di Indonesia.

“TPPO ini merupakan kejahatan transnasional, sama halnya dengan kasus narkoba dan terorisme. Akan tetapi bedanya narkoba dan terorisme dibentuk Badan Penanggulangan oleh pemerintah. Sementara TPPO ini hanya dibentuk gugus tugas itupun melalui Perpres,” ungkap Irwan.

Kemudian Retno menambahkan tentang strategi yang dilakukan KABAR BUMI selama ini.

“Kami melakukan penguatan di akar rumput sebab yang paling rawan menjadi sasaran TPPO adalah di daerah pedesaan. Selain itu KABAR BUMI juga selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan anggota dan pengurusnya melalui berbagai penguatan,” ujar Retno.

Diskusi berlangsung sangat aktif. Peserta sangat antusias dalam memberi tanggapan maupun pertanyaan. Diskusi berlangsung dari pukul 21.00 WIB hingga 22.45 WIB. Sebenarnya peserta masih sangat antusias untuk berdiskusi akan tetapi waktu sudah semakin malam apalagi untuk peserta yang dari NTT dan Hongkong.

Oleh karenanya diskusi dicukupkan dahulu. Antusias dari peserta yang tinggi mengusulkan untuk membuat diskusi lanjutan. Untuk memudahkan berkomunikasi dibentuklah grup whatsapp yang nantinya akan dijadikan sarana untuk berkomunikasi dan menginformasikan beberapa diskusi online ke depan.

Di akhir acara ada sesi foto bersama dan doa untuk korban TPPO. Harapannya semoga ke depan angka TPPO di Indonesia semakin menurun hingga menyentuh angka 0. Mari bergerak bersama untuk membasmi perdagangan orang di Indonesia! (Roudhotul Jannah)

More Posts

id_IDBahasa Indonesia