Kegiatan Training of Trainer Modul Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dengan pendekatan gender Transformatif yang diadakan oleh Zero Human Trafficking Network (ZHTN) bersama Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia (KABAR BUMI) dan Rifka Anisa Woman Crisis Center bertempat di Kemah Tabor Mataloko, Flores, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 24 – 28 November 2023, menghadirkan 18 orang peserta dengan berbagai latar belakang yang berbeda serta tingkatan usia yang berbeda pula.
Pelatihan yang difasilitasi oleh Indiah Wahyu Andari dan Suharti dari Rifka Anisa ini dibagi dalam dua proses- sesi kegiatan yakni sesi pendalaman materi dan panduan teknis presnetasi dan yang beikunya adalah praktik langsung menjadi fasilitator sesuai dengan Modul Pencegahan TPPO Dengan Pendekatan Gender Transformatif. Sesi pemahaman materi dilakukan pada tiga hari pertama dan dilanjutkan dengan sesi praktik langsung pada dua hari sisanya.
Untuk sesi praktik fasilitator para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu yang beranggotakan RD. Yohanes Kartiba, Ibu Oktaviana, Bpk Pius Florianus, Ibu Sriati, Ibu Eka Munfarida, Bpk Rosidin, Sr. Rita T. Hana dan Saudari Stefani Kowe menjadi Fasilitator di Desa Wogo, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada. Materi modul yang disajikan adalah antara lain Membangun Nilai, Memahami Kemiskinan, Memahami Migrasi dan Risikonya, serta materi Menjadi Laki – Laki dan Perempuan Baru. Sedangkan Bapak Dominikus Rangga, Ibu Yovita Bete, Ibu Ida Longa, Bapak M. Fadillah, Saudara Jhon Mesak, Ibu Yosepinna Dafrosa, Bapak Metusalak Selan dan Saudari Alfrida Ise yang adalah anggota kelompok dua, membawakan materi Membangun Nilai, Kemiskinan, Migrasi dan Risikonya, Gender dan Relasi Kuasa di Desa Ulubelu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada.
Masyarakat di dua desa tersebut menerima kehadiran para fasilitator dengan sangat antusias. Selama proses kegiatannya pun masyarakat terlibat secara aktif bahkan sangat kolaboratif.
“Kegiatan ini mengingatkan bahwa kami punya eksistensi, tapi tidak terpikir karena berbagai situasi kemiskinan yang ternyata muaranya adalah dari perilaku, kebiasaan kami sendiri. Jadi intinya untuk mengubah semua itu kami harus mengubah perilaku kami.” Bapak Lambertus salah satu peserta/masyarakat Desa Wogo.
Pada akhirnya ke delapan belas peserta TOT yang adalah juga para fasilitator berhasil mengimplementasikan modul Pencegahan TPPO dengan Pendekatan Gender Transformatif kepada masyarakat di Desa Wogo dan Desa Ulubelu sembari menimbah ilmu – ilmu baru yang diperoleh dari masyarakat, baik itu dari sisi budaya, sosial, politik, maupun agama. (Fani)