Dalam upaya menyebarluaskan informasi dan membangkitkan kesadaran terkait bahaya Human Trafficking, KITA Institute sebagai koordinator Kelompok Perempuan Anti Human Trafficking pada Zero Human Trafficking Network-MM (Mensen met een Misie) mengadakan kegiatan Pelatihan Jurnalistik selama 2 hari, tanggal 2-3 Agustus 2021. Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual diikuti oleh 8 lembaga masing-msing Forum Peduli Perempuan, Vivat International Indonesia, Talithakum Malang Raya, JPIC SSpS Flores Barat, JPIC SFGM, KITA Institute, MILAP, Talithakum Indonesia, dan TRUK Maumere. Lembaga-lembaga ini merupakan organ yang bergerak dalam pencegahan dan penanganan kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang di Indonesia.
Romo Agus Alfonsus Duka sebagai narasumber dalam pelatihan jurnalistik memaparkan unsur-unsur dasar berita, bagaimana mencari dan menulis berita berwawasan dan berpihak kepada korban perdagangan orang dan Teknik wawancara berita.
Para pesert yang mengikuti pelatihan jurnalistik ini tidak sekedar mendengarkan bagaimana menulis berita dengan baik, tetapi juga berpraktik menulis berita secara langsung yang berhubungan dengan kegiatan yang telah dilakukan di lembaganya masing-masing sebagai upaya pencegahan Human Trafficking.
Selain itu Romo Agus juga menyampaikan bahwa semua yang melanggar kemanusiaan sama saja merendahkan martabat manusia termasuk Human Trafficking yang merupakan kejahatan kemanusiaan yang perlu dilawan secara bersama.
Eka Munfarida Irfiani selaku Direktur KITA Institute berharap pelatihan jurnalistik ini dapat bermanfaat bagi lembaga mitra MM yang bergerak pada isu Human Trafficking untuk dapat menyebarkan luaskan kegiatan-kegiatannya ke khalayak luas “ lembaga mitra MM ini telah lama banyak bergerak untuk isu Anti Human Trafficking, harapannya pelatihan jurnalistik ini dapat membantu Lembaga mitra MM untuk dapat menyebarluaskan apa saja yang telah di lakukan selama ini kepada masyarakat”. “ Harapanya semakin banyak yang tau tentang Human Trafficking maka tujuan kita untuk Zero Human Trafficking bukanlah hanya sekedar mimpi” pungkasnya. (Anissa/KITA Institute)