Bali, 17 – 20 Februari 2025, lembaga-lembaga yang bekerja sama dengan Mensen Met Een Missie (MM) melakukan pertemuan ketiga setelah tahun 2022 dan 2023 lalu. Pertemuan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas para mitra MM untuk menjawab tuntutan administrasi MM. Peserta yang terlibat pada pertemuan ini antara lain Romo Agus selaku focal point, Nienke dan Marjolein selaku koordinator program dari MM, TRUK-F, Kabar Bumi, Kita Institute, JPIC FSGM, FPPA, VIVAT Indonesia, JPIC SSPS West Flores, Talithakum dan Youth Taskforce Anti TPPO.
Pertemuan ini diseleggarakan selama tiga hari berturut-turut. Hari pertama, para mitra diarahkan untuk merefleksikan perubahan yang dialami atas kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di lembaga masing-masing setelah pertemuan pada Mei tahun 2023. Perubahan-perubahan ini dipilah berdasarkan kelompok sasaran, yaitu orang muda, tokoh agama, tokoh adat dan pemimpin agama. Perubahan yang dilihat berdasarkan apa yang berubah, siapa yang berubah, kapan perubahannya dan dimana, bagaimana perubahan yang terjadi serta faktor apa yang mendukung perubahan tersebut.
Pada hari kedua, para mitra diminta menganalisis perubhaan yang terjadi mengacu pada perubahan jangka pendek yang telah dirumuskan pada pertemuan lalu (2023). Monitoring program juga dipelajari pada hari tersebut agar kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencaaan awal dan mencapai output dan outcome yang baik. Nienke menyampaikan terkait komunikasi efektif dengan pemegang kepentingan, lalu para mitra melakukan bermain peran. Hal ini akan banyak membantu para mitra dalam berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak pemegang kepentingan.
Pada hari ketiga dan keempat, para mitra diarahkan dan dituntun dalam membuat proposal dan laporan kegiatan serta laporan keuangan berdasarkan format dari MM yang terbaru dikoordinator oleh Marjolein. Para mitra mencoba membuat proposal dan laporan keuangan berdasarkan kegiatan yang dilakukan di masing-masing lembaga. Sesi ini dapat diikuti oleh para mitra dengan baik dan mudah diikuti.
Pertemuan para mitra MM tahun 2025 ini, banyak merefleksikan perubahan-perubahan yang terjadi atas upaya yang dilakukan guna mencegah dan menangani kasus TPPO di Indonesia. Harapannya, pertemuan ini memperkuat kapasitas para mitra dan berdampak luas terhadap perubahan yang akan terjadi selanjutnya. (Clau)