Zero Human Trafficking Network

Connecting People, Make the Movement Visible

Jadi Korban Perdagangan Orang di Turki, Vira Tulis Surat Terbuka ke Presiden Jokowi

Facebook
Twitter
LinkedIn

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki, terus mengusahakan untuk membawa pekerja migran Indonesia (PMI) dari Bali yang diduga menjadi korban perdagangan orang untuk dibawa ke tempat penampungan (shelter).

Dalam surat terbuka yang ditulis oleh korban yaitu I Gusti Ayu Vira Wijayantari menjelaskan bahwa ia menjadi korban eksploitasi kerja dan kini mengalami sakit parah.

“Kasus ini sudah ditangani KBRI Ankara, (saat ini Vira) sedang diupayakan dibawa ke shelter (di KBRI Ankara),” ucap Direktur perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha dilansir dari antaranews.com, Rabu (17/8/2022).

Ia menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri RI kini telah berkoordinasi dengan DInas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bali untuk melakukan pemeriksaan terhadap agen penyalur.

Vira yang bekerja sebagai terapis spa di Turki menulis surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo dengan tembusan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

Vira meminta kepada Presiden supaya ia dapat dipulangkan kembali di tanah air. Dalam suratnya ia juga menulis awal mula kisahnya bekerja di Turki hingga bagaimana ia mengalami eksploitasi kerja dan seksual.

Vira menjekaskan ia bekerja lebih dari 8 jam sehari di Hotel Lonicera. Selain itu ia juga sangat susah mendapat libur dan gaji yang diterimanya tidak sesuai dengan kontrak awal.

Ketika Vira menghubungi agen penyalurnya dari Bali justru tidak diberikan solusi. Agennya yaitu Anak Agung Raka Murtini atau yang disebut Bu Gung malah meminta Vira untuk tetap terus bekerja meskipun kondisinya sakit dan ia tidak memperoleh hak-haknya sesuai kontrak.

Oleh karena kondisinya demikian, Vira melarikan diri dari tempat kerja pertamanya dan mencari kerja lain yang ia harapkan lebih baik.

Kurang lebih ia berpindah kerja hingga empat kali. Naasnya, di tempat kerja yang ketiga Vira menerima pelecehan dari kliennya.

Namun, ketika Vira mengadukannya kepada atasan justru diabaikan. Di tempat kerja yang terakhir Vira mendapat penerimaan dan perlakuan yang lebih baik. Tetapi kini kondisi kesehatannya memburuk.

Ia menuliskan kondisi kesehatannya di dalam surat bahwa pada 18 Juli 2022 ia muntah darah dan tidak dapat berjalan sebab ada masalah di perut dan paru-parunya.

Vira sangat berharap ada belas kasih dari Presiden Jokowi untuk dapat memulangkannya ke Bali. Hingga kini Disnaker Bali dan BP3MI Bali terus melakukan koordinasi dengan BP2MI, Kemenlu serta perwakilan RI di Turki untuk mengupayakan kepulangan Vira. (Roudhotul Jannah)

Disarikan dari media antaranews.com

More Posts

id_IDBahasa Indonesia