Zero Human Trafficking Network

Connecting People, Make the Movement Visible

Agnes Peni Muda, Jenazah PMI Non-Prosedural Ke-61 Asal Nusa Tenggara Timur

Facebook
Twitter
LinkedIn
Foto: Agnes saat hidup

Jenazah PMI nonprosedural atas nama Agnes Peni Muda (22 tahun) akhirnya tiba di Kargo Bandara El Tari Kupang pada Sabtu (10/06/2023), pukul 12.45 WITA dan disambut oleh Tim Pelayanan Kargo dan BP3MI Kupang. Jenazah di doakan oleh Suster Laurentina, SDP dan langsung diantar ke Pelabuhan Bolok. Selanjutnya jenazah mendiang di berangkatkan dengan  KM Bukit Siguntang ke kampung halamannya pada Minggu (11/06/2023) di RT/RW 04/02, Kelurahan Tanah Lein, Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur.

Mendiang Agnes Peni Muda adalah salah satu dari banyaknya PMI yang dipulangkan dalam peti dari Malaysia. Berdasarkan informasi Tim Pelayanan Kargo, ini adalah jenazah PMI nonprosedural yang ke-61 yang dijemput. Mendiang telah merantau sejak 2021 ke Manado, Sulawesi Utara melalui PT. Lokon Internasional Manado dan bekerja sebagai penjaga jompo di perusahaan tersebut. Tiga bulan kemudian, mendiang di berangkatkan ke Malaysia melalui Batam.

Untuk pemulangan jenazah mendiang Agnes, KBRI menanggung semua biaya pemulangannya setelah keluarga meminta bantuan kepada pemerintah desa dan dilanjutkan Pelayanan Advokasi untuk Keadilan dan Perdamaian (PADMA) Indonesia. Selanjutnya PADMA Indonesia berkoordinasi dengan KBRI Kuala Lumpur sehingga proses pemulangan jenazah bisa tiba di NTT. Tim Pelayanan Kargo juga melakukan Open Donation (Penggalangan Dana) untuk membantu proses pemulangan jenazah sebelum berita tentang kematian PMI ini menjadi viral di media sosial dan dikonfirmasi oleh Dubes RI terkait bantuan biaya pemulangan jenazah seluruhnya. Suster Laurentina SDP, selaku koordinator Tim Pelayanan Kargo ikut mengantar jenazah ke kampung halamannya dan uang yang telah terkumpul akan diserahkan kepada keluarga mendiang Agnes Peni Muda.

Hal ini ditegaskan oleh Suster Laurentina, SDP dalam wawancaranya pada media saat penjemputan jenazah mendiang kemarin (10/06/2023). Menurutnya, penggalangan dana ini dilakukan karena tiga hari setelah informasi meninggalnya Agnes Peni diterima keluarga, tidak ada respon dari KBRI sehingga keluarga menghubunginya dan meminta bantuan pemulangan jenazah.

“Kami bukan ekploitasi jenazah. Sekali lagi saya tegaskan kami tidak eksploitasi jenazah.” jelas suster.

Suster juga menjelaskan bahwa penggalangan dana untuk pemulangan jenazah ini sudah beberapa kali dilakukan dan tidak pernah ada masalah. Menurutnya karena berita kematian Agnes Peni Muda ini menjadi pembicaraan hangat sehingga KBRI turun tangan.

Ardy Milik, aktivis kemanusiaan yang menjadi bagian dalam Tim Pelayanan Kargo menyanyangkan Dubes Hermono yang menyebut penggalangan dana yang dibuat sebagai bentuk ekploitasi jenazah. Hal ini berkaitan dengan status Facebook dari Dubes Hermono, ia menulis: “Orang sudah meninggal pun diekploitasi untuk dicari uang. Pemulangan jenazah sedang di urus oleh KBRI.”

Berdasarkan Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh KBRI Kuala Lumpur, mendiang meninggal dunia di Hospital Kuala Lumpur pada 3 Juni 2023, pukul 11.35 waktu Malaysia. Selanjutnya jenazah di pulangkan dari Kuala Lumpur pada 9 Juni 2023 dan tiba pada 10 Juni 2023 di Kupang dengan sebab kematian Lung Infection (Infeksi Pernapasan).*Jeny

More Posts

id_IDBahasa Indonesia