Zero Human Trafficking Network

Connecting People, Make the Movement Visible

18 Pekerja AKAD Dipulangkan Dalam Peti, Keluarga Histeris Menyambut Jenazah

Facebook
Twitter
LinkedIn

(Jenazah Pekerja AKAD tiba di Bandara El Tari Kupang)

18 Pekerja AKAD asal NTT dipulangkan dalam peti jenazah pada Kamis (14/05) dari Manokwari, Papua Barat.  18 Pekerja AKAD ini meninggal dunia setelah truk yang mereka tumpangi menabrak Pegunangan Arfak, di kawasan Distrik Minyambouw usai menambang emas di kawasan Papua Barat pada Rabu (13/05) dini hari. Truk yang mengangkut material itu terseret hingga 6 meter setelah menabrak tebing. Totalnya ada 34 penumpang di atas truk ini, 29 penumpang tewas dan mengalami luka-luka, di antaranya ada seorang balita dan ibu yang meninggal dunia. 13 penumpang tewas di lokasi kejadian, satu korban berada dalam posisi terjepit truk. Material yang dibawa truk berupa 103 batang kayu, rangkaian pelat besi cor ukuran 16 milimeter, satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter warna biru, dan satu unit chainsaw atau gergaji mesin.

Keterangan dari Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kakrosono, ada beberapa penyebab kecelakaan maut ini terjadi yaitu rem blong, adanya kelebihan muatan, kondisi jalan yang rusak, dan kondisi truk yang tidak layak jalan. Para korban yang tewas maupun mengalami luka ringan dan berat segera dievakuasi dan dilarikan ke RSUD Manokwari dan juga di RS Pratama Warmare.

Kejadian naas ini mendapat perhatian dari Dominggus Mandacan, Gubernur Papua Barat. Ia menyebut kecelakaan ini adalah insiden besar yang pernah terjadi. Didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Otto Parorongan, Direktur RSUD Manokwari, Gubernur Papua Barat melakukan kunjungan ke rumah sakit yang merawat korban dan menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga duka. Selanjutnya 18 jenazah pekerja asal NTT langsung dipulangkan dengan menggunakan pesawat carteran, ditanggung oleh pengusaha tambang yang mempekerjakan mereka. 18 jenazah tiba di Bandara El Tari Kupang pukul, 11.24 WITA dan disambut histeris oleh keluarga duka. Diketahui bahwa pekerja tambang emas di Papua Barat ini merupakan tulang punggung keluarga, tuntutan ekonomi menjadi penyebab utama mereka bekerja secara nonprocedural. Meskipun demikian, keluarga mendapatkan santunan duka sebesar Rp. 10 juta dari perusahaan masing-masing.

(Jenazah ayah dan anak)

Satu per satu jenazah langsung diturunkan dari pesawat dan dinaikkan ke mobil jenazah yang sudah disiapkan pihak pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan untuk jenazah pekerja AKAD yang berasal dari Sikka akan langsung diberangkatkan dengan pesawat menuju Maumere.

Wakil Gubernus NTT, Josef Nae Soi didampingi Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni hadir dalam penyambutan 18 jenazah Pekerja AKAD. 16 jenazah akan dipulangkan ke Belu dan Malaka, satu jenazah diantar ke Amarasi, satu jenazah ke Kabupaten Kupang dan satu dari Kabupaten Sikka.

(Doa bagi 18 Pekerja yang dipimpin oleh Romo Sipri Senda, Pr)

Josef Nae Soi menyampaikan bela sungkawanya kepada keluarga berduka, ia menyebutkan bahwa ini menjadi duka seluruh masyarakat NTT. Usai didoakan oleh Romo Sipri Senda, Pr dan setiap mobil jenazah diperciki air berkat, jenazah bersama keluarga duka yang mendampingi diantar ke kampung halaman.

Berikut adalah nama-nama jenazah Pekerja AKAD asal NTT yang dipulangkan.

  1. Andre (sopir truk)
  2. Servasius Lelok
  3. Alexander Mauk
  4. Ardianus Kin
  5. Linda-Atambua
  6. Paulus-Atambua
  7. Istin Nahak
  8. Hengki Boymau
  9. Santus
  10. Stevanus Malik
  11. Edmin Aliando
  12. Bernadus Nahak
  13. Yohanes Tomauk
  14. Vincensius Nahak
  15. Gregorius
  16. Lau Servas
  17. Edo Bauk
  18. Longginus.

( Jeny Laamo, Disarikan dari berbagai media (tribunnews, tribunpapua, Youtube: KompasTV, Official iNews, iNews id)

More Posts

id_IDBahasa Indonesia